Posted on Leave a comment

Tiga Pikiran

Manusia, tak dapat dipungkiri, adalah satu satunya makhluq tuhan yang di berkahi dengan karunia akal dan pikiran. Dengan akalnya manusia dapat membedakan apakah sesuatu itu baik atau buruk, berharga atau tidak, membahagiakan atau menyusahkan. Selama ini ,mungkin, kita mengira bahwa pikiran manusia hanya satu, ya… pikiran itu sendiri. Setiap saat manusia selalu tak pernah lepas dari yang namanya berpikir. Tentunya berpikir menggunakan pikiran yang dimiliki manusia.

Apa itu pikiran? Kamus encarta 2009 menuliskan pikiran adalah ” the center of consciousness that generates thoughts, feeling, ideas, and perceptions, and stores knowledge and memories”. Pikiran adalah Pusat kesadaran yang menghasilkan pemikiran, perasaan, ide ide, dan persepsi, dan menyimpan pengetahuan dan memori atau kenangan. Lebih jauh Sigmund Freud, mengemukakan bahwa Pikiran adalah seumpama sebuah gunung es yang terlihat mengapung di laut. Bagian dari gunung es yang terlihat di atas permukaan laut adalah pikiran sadar manusia atau conscious mind yang hanya terlihat sekitar 12% saja dari keseluruhan Gunung es. Sedangkan 88% sisanya adalah bagian yang berada di bawah permukaan laut, itulah perumpamaan untuk pikiran bawah sadar kita atau disebut Sub Conscious Mind. Hal ini berarti, menurut Sigmund Freud, Setiap tindakan manusia hanya 12% dipengaruhi oleh pikiran sadarnya. sisanya yang 88% dipengaruhi oleh konstruksi Pikiran Bawah Sadarnya yang terdiri berbagai keyakinan, ide ide dasar, dan juga memoru memori masa lalu yang membangun struktur keyakinan dan persepsi seseorang.

Sedangkan pada keilmuan hipnosis, Pikiran Manusia terbagi menjadi tiga bagian yakni pikiran sadar (conscious Mind), Pikiran Bawah Sadar (Sub Consciuous Mind) dan Pikiran Tidak Sadar (Unconscious Mind). Pikiran Sadar Manusia adalah Pikiran yang di dominasi oleh logika dan rasionalitas. Pikiran ini setiap saat akan menerima semua stimulus yang diterima oleh indera manusia dan pikiran sadar akan berusaha mencerna setiap stimulus tersebut dan menerjemahkannya sesuai struktur logika dan rasionalitas yang dimiliki. Pada pikiran bawah sadar terjadi proses pemaknaan dan pelabelan semua fenomena yang ditangkap indera manusia berdasarkan konstruksi Nilai dan keyakinan yang ia miliki. Pikiran sadar merupakan pikiran yang akhirnya memutuskan apakah sesuatu itu baik atau buruk, indah atau suram, menarik atau memuakkan dan lain sebagainya.

Berbeda dengan pikiran sadar, pikiran bawah sadar manusia menjadi lokasi berkumpulnya semua emosi, keyakinan, intuisi, persepsi, kreatifitas dan memori permanen manusia. Pada pikiran bawah sadar ini terdapat sebuah konstruksi pemikiran dan persepsi yang telah terbentuk dari sekian banyak pengalaman dan memori permanen yang dimiliki dan dialami manusia. Keunikan dari pikiran bawah sadar manusia adalah bahwa konstruksi nilai dan keyakinan yang terbentuk pada tiap manusia bisa saja sangat berbeda satu sama lain. Hal ini dikarenakan, pengalaman dan nilai keyakinan yang didapat dan ditanamkan selama masa hidup manusia satu dan lainnya akan pasti berbeda. Pemaknaan tentang baik dan buruk, penilaian tentang level keindahan, penerimaan terhadap ke”menarik”an sesuatu juga akan berbeda. Jika saya boleh mengumpamakan dengan sebuah perjalanan, pikiran bawah sadar adalah konstruksi jalan yang sudah terbentuk menuju suatu tujuan tertentu. Sedangkan pikiran sadar adalah proses penentuan dalam memilih arah atau ruas jalan mana yang akan kita ambil.

Pikiran tidak sadar memiliki karakter dan fungsi yang berbeda lagi. Hal ini karena fungsi dari pikiran tidak sadar adalah melakukan kegiatan kegiatan yang sifatnya otonomi biologis. Contoh dari pikiran tidak sadar antara lain pikiran yang menggerakkan denyut jantung, ritme napas, kontraksi otot pada sistem pencernaan dan berbagai sistem organ yang ada pada manusia. Jika tadi saya mengumpamakan Pikiran bawah sadar sebagai Ruas jalan dan pikiran sadar adalah proses pemilihan arah menuju suatu tujuan, maka pikiran tidak sadar adalah pikiran yang mengatur segala hal yang terjadi di sekitar perjalanan itu baik kita melalui nya atau tidak, seperti sinar mentari, pemandangan sekitar jalan, atau bahkan perubahan siang dan malam yang akan tetap berjalan sesuai jadwalnya meski kita melewati ataupun tidak melewati jalan tersebut.

Demikian gambaran dari peta pikiran manusia dari perspektif ilmu hipnosis. Pemahaman terhadap tiga jenis pikiran ini menjadi dasar perkembangan ilmu hipnosis dan hipnoterapi selanjutnya. Semoga bermanfaat.

*gambar dari victoria melani blog