Tes Kecerdasan Emosional (EQ) – Skrining Edukatif

Mengukur kecenderungan kesadaran diri, regulasi emosi, empati, dan keterampilan sosial.

  1. Mudah mengenali emosi yang muncul dalam diri saya. (Self-Awareness)
  2. Saya bisa menenangkan diri saat emosi memuncak. (Self-Regulation)
  3. Saya termotivasi menyelesaikan tugas meski tidak diawasi. (Motivation)
  4. Saya berusaha memahami perasaan orang lain. (Empathy)
  5. Saya nyaman berkomunikasi dalam kelompok. (Social Skills)
  6. Saya menyadari penyebab utama perubahan mood saya. (Self-Awareness)
  7. Saya mampu menunda reaksi ketika marah. (Self-Regulation)
  8. Saya konsisten mengejar tujuan jangka panjang. (Motivation)
  9. Saya peka pada bahasa tubuh orang lain. (Empathy)
  10. Saya mudah membangun hubungan baru. (Social Skills)
  11. Saya bisa menamai emosi yang saya rasakan dengan tepat. (Self-Awareness)
  12. Saat kecewa, saya memilih respons yang konstruktif. (Self-Regulation)
  13. Saya tetap berupaya ketika menghadapi kegagalan. (Motivation)
  14. Saya berusaha melihat situasi dari sudut pandang orang lain. (Empathy)
  15. Saya dapat menyampaikan kritik dengan cara yang baik. (Social Skills)
  16. Saya menyadari pemicu stres dalam diri saya. (Self-Awareness)
  17. Saya mampu mengalihkan dorongan negatif menjadi tindakan positif. (Self-Regulation)
  18. Saya merasa antusias saat bekerja pada hal bermakna. (Motivation)
  19. Saya menangkap emosi halus dalam percakapan. (Empathy)
  20. Saya dapat bernegosiasi dan berkolaborasi dengan efektif. (Social Skills)
WhatsApp
Metode/Rujukan: Model Kecerdasan Emosional Goleman (self-awareness, self-regulation, motivation, empathy, social skills). Item disusun untuk skrining edukatif, bukan instrumen diagnosis klinis resmi.